Khutbah Jum’at
RASULULLAH SEBAGAI MODEL TERBAIK
28 Safar 1442 H
Oleh: Dr. Apdoludin, S.Pd.I., M.Pd.I
Email: apdoludinludin@gmail.com
Kunjungi
tulisan-tulisan bermanfaat di http://apdoludin.blogspot.co.id/
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا محمد وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ؛ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَمَن
يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلآخِرَةِ
مِنَ الْخَاسِرِينَ. وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، قَالُوْا: يَا
رَسُوْلَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى: قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِيْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ
عَصَانِيْ فَقَدْ أَبَى. (رواه البخاري).
Kaum muslimin rohimani wa rohima kumullah
Saya berpesan kepada jama’ah shalat jum’at
semuanya. Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan
cara melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Kaum
muslimin rohimani wa rohima kumullah
Peranan Rasulullah sebagai seorang model sudah diakui tidak hanya
di kalangan umat Muslim saja, tetapi juga oleh cendekiawan Barat. Rasulullah
tidak hanya sebagai hamba dan utusan Allah di muka bumi, melainkan beliau
seorang negarawan, ayah, suami dan guru bagi umat manusia sepanjang masa. Keteladanan dari segala aspek
kehidupan Rasulullah dapat dijadikan sebagai referensi utama dalam kehidupan
ini.
Rasulullah tidak hanya mengajarkan kepada
umatnya tentang agama Islam saja, tetapi dari segala aspek kehidupan, baik
keluarga, bertetangga, bermasyarakat, bernegara, pendidikan bahkan cara makan
dan minum pun Rasulullah memberikan pelajaran. Esensi-esensi pendidikan
Rasulullah perlu dikaji dan didalami lebih luas agar pendidikan yang diajarkan
pada generasi berikutnya akan sebaik pendidikan yang diajarkan pada masa
Rasulullah.
Nabi Muhammad
Saw. merupakan teladan yang baik bagi umat Muslim di sepanjang sejarah, dan
bagi umat manusia di setiap saat dan tempat, sebagai pelita yang menerangi,
bagai purnama yang memberikan petunjuk. Allah juga meletakkan dalam
personalitas Rasulullah gambaran sempurna untuk metode Islami, agar menjadi
gambaran yang hidup dan abadi bagi generasi-generasi umat selanjutnya dalam
kesempurnaan akhlak dan universalitas keagungannya. Segala yang dilakukan
Rasulullah merupakan uswah hasanah bagi kehidupan manusia karena beliau
dinyatakan sebagai manusia yang berakhlak mulia. Allah menegaskan dalam
firman-Nya:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ
فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ
الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 21).
Dengan
demikian, seluruh perilaku serta aturan yang ia bawa selalu menjadi
pelajaran penting bagi umatnya dulu, kini dan yang
akan datang, baik dalam bidang agama, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Aturan itu adalah aturan
yang menata kehidupan manusia agar selamat di dunia dan di akhirat kelak.
Konsekwensinya, siapa yang taat kepada rasul-Nya dan menjadikan ia sebagai
model dalam kehidupan, maka ia akan selamat dan masuk Surga. Sebuah kesuksesan
masa depan yang gemilang, yang didambakan oleh setiap insan yang berakal sehat
dan berfikiran normal.
Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Salam bersabda:
كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُوْنَ
الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، قَالُوْا: يَا َرُسْولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى:
قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِيْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِيْ فَقَدْ أَبَى. (رواه
البخاري).
“Tiap-tiap ummatku masuk Surga kecuali yang menolak.
Ditanyakan kepada beliau: “Siapa yang menolak ya Rasululllah?” Beliau menjawab:
“Siapa yang taat kepadaku ia akan masuk Surga dan siapa yang durhaka kepadaku
maka ia telah menolak”. (HR. Al-Bukhari).
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa umat nabi
Muhammad s.aw berpotensi dan memiliki jaminan untuk masuk surga, jika umatnya
menjadikan nabi Muhammad s.aw sebagai model atau tolak ukur perbuatan dan amal
ibadah dalam kihidupan sehari-hari. Selanjutnya nabi muhammad s.aw pun tidak
memponis umatnya untuk masuk neraka secara terang-terangan apabila umatnya
tidak menjadikan beliau sebagai model dalam kehidupan. Namun perlu dipahami
dari hadits tersebut hanaya mengatakan bagi umatnya tidak menjadikan beliau
sebagai model maka orang tersebut dianggap sebagai orang yang enggan masuk
surga, berarti ia akan masuk kedalam neraka, karena akhir hanya ada surga dan
neraka.
Rasulullah mewariskan tanda yang tak terhapuskan di segala zaman.
Setiap kata dan perbuatannya menyatakan kerasulannya, bahwa beliau dikirim
untuk membimbing umat manusia menuju kebenaran, mengeluarkan mereka dari
kegelapan, kebodohan dan kebuasan, perbudakan dan imoralitas, dan membawa
cahaya pengetahuan, moralitas yang tinggi dan cinta, kasih sayang dan kebebasan
sejati.
Kaum
muslimin rohimani wa rohima kumullah
Semoga kita semua diberikan kemampuan oleh Allah swt untuk
meneladani Rasulullah saw seperti kebenaran, kejujuran, amanah, akhlak terpuji,
kezuhudan, kesedehanaan, kedermawanan, kesabaran, kebijaksanaan, keadilan,
kelembutan, kasih sayang, mencontoh beliau dalam bidang agama, politik, ekonomi
dan sosial budaya. Amin.
جَعَلَنَا اللهُ
وَاِيَّـاكُمْ مِنَ الْفَا ئِزِيْنَ الأَمِنِيْنَ. وَاَدْخَلَنَـا
وَاِيَّـاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَـادِهِ الصَّـالِحِـيْنَ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ
وَاَرْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُا الرَّاحِمِيْنَ.
Komentar
Posting Komentar