KHUTBAH JUM'AT MENGAPAI KEMULIAAN
Khutbah Jum’at
MENGAPAI KEMULIAAN
18 Jumadil Ula 1440 H

Oleh: Dr. Apdoludin, S.Pd.I., M.Pd.I
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحمد لله الذي أصلحَ الضمائرَ،
ونقّى السرائرَ، فهدى القلبَ الحائرَ إلى طريقِ أولي البصائرِ، وأشهدُ أَنْ لا
إلهَ إلا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهدُ أن سيِّدَنا ونبينا محمداً عبدُ اللهِ
ورسولُه، اَللّهُمَّ صَلِّ
عَلَى سيدنا محمد وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ
اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Kaum muslimin rohimani wa
rohima kumullah
Jadikanlah hamba yang senantiasa dalam mengisi hidup
dengan ibadah kepada Allah Ta’ala. Senantiasa mencari cinta dan ridha-Nya melalui ucapan dan perbuatan, baik lahir maupun yang batin.
Karena siapa saja yang senantiasa mengisi hidupnya dengan ibadah kepada Allah
Ta’ala dan mencari cinta serta ridha-Nya, maka hal itu akan menjadi benteng
bagi dirinya dari kemurkaan dan siksa Allah Ta’ala. Ketika setiap saat diisi
untuk ibadah kepada Allah Ta’ala, maka akan termasuk golongan Al-Muttaqin,
yaitu yang memiliki sifat ketakwaan yang baginya Jannah yang luasnya seluas
langit dan bumi. Hal inilah yang dijanjikan pada mereka. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu
yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 21)
Ayat ini adalah seruan pertama di
dalam Al-Quran. Yaitu seruan yang ditujukan kepada seluruh manusia agar mereka
senantiasa beribadah kepada Allah Ta’ala. Mengabdikan dirinya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dalam melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Kaum muslimin rohimani wa
rohima kumullah
Ketika Allah menyebut manusia
yang istimewa, yaitu yang ia pilih sebagai rasul dan nabi-Nya, serta manusia
yang memiliki sifat baik mereka disebutkan dalam Al-Quran sebagai hambanya.
Demikian yang Allah sampaikan dalam firman-Nya.
الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا
“Segala puji bagi Allah yang
telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan
kebengkokan di dalamnya.” (Al-Kahfi: 1)
Ayat di atas menjelaskan bahwa, apabila
Allah ta’ala telah mencintai dan memuliakan seseorang maka ia sebut prediketnya
sebagai hamba yang mulia.
Kaum muslimin rohimani wa
rohima kumullah
Demikianlah ketika Allah
memuliakan seorang hamba-Nya, maka Allah memberikan taufik kepada dia sehingga
ia dapat meningkatkan ibadahnya kepada Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu Alaihi Wa
Sallam memberikan pelajaran kepada kita semuanya dalam doa-doa yang istimewa,
doa-doa di tempat terbaik agar umatnya tidak lupa meminta kepada Allah Ta’ala
agar dapat membantu menguatkan dan meneguhkan, selalu memberi taufik kepada
kita untuk beribadah dengan ibadah yang terbaik kepada-Nya. Demikian yang
dinasihatkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Mu’adz Bin Jabal
radhiallahu anhu.
Beliau bersabda: Yaa Muadz. Sesungguhnya aku menyayangimu. Oleh
karena itu janganlah engkau tinggalkan setelah shalat untuk membaca:
اللهم أعني على ذكرك
وشكرك وحسن عبادتك
“Ya Allah berilah pertolongan
kepadaku untuk bisa selalu berzikir kepada Engkau, bisa selalu bersyukur kepada
Engkau dan bisa selalu beribadah dengan baik kepada Engkau. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian juga yang kita minta
setelah shalat subuh satu doa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam.
اللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sungguh aku memohon
kepada-Mu ilmu yang manfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah)
Salah satu doa terbaik yang
diajarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah minta tolong kepada
Allah agar dibantu untuk diteguhkan dalam melaksanakan ibadah terbaik untuk
Allah subhanahu wa Ta’ala. Hal ini dikarenakan kemuliaan manusia yang
ditentukan dari penghambaannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh sebab itu
sebagai orang yang beriman diperintahkan untuk memberikan kesaksian kepada
manusia terbaik di muka bumi yaitu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa
beliau adalah hamba Allah dan utusan-Nya.
Tentu kita mengetahui bahwa
kemuliaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu juga ditentukan pada
ibadahnya kepada Allah Ta’ala. Maka dapat dilihat dalam riwayat yang shahih
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam shalat malam hingga bengkak kakinya. Lalu
istrinya, Aisyah radhiallahu anha merasa iba kepada beliau, lalu menyampaikan
kepadanya, “Kenapa engkau masih melakukan semua ini, padahal dosa-dosamu yang
lalu dan yang akan datang sudah diampuni?” Maka di Jawablah oleh Nabi
Sallallahu Alaihi Wasallam:
أَفَلاَ أَكُوْنُ
عَبْدًا شَكُوْرًا
“Apakah tidak boleh jika aku
menjadi hamba yang bersyukur.” (HR. Al-Bukhari).
Begitulah Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam orang yang terbaik di mata Allah. Sehingga pantaslah Allah Subhanahu
Wa Ta’ala muliakan beliau demikian juga para nabi dan para rasul serta
orang-orang beriman lainnya. Allah sebutkan pada surat Al-Furqon ayat 63
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ
الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ
قَالُوا سَلَامًا
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan.” (Al-Furqan: 63)
Kaum muslimin rohimani wa
rohima kumullah
Itulah gambaran mereka yang
senantiasa beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun sebaliknya, jika
meninggalkan ibadah kepada Allah, maka itu akan mengakibatkan kehinaan dunia
dan akhirat. Hal itulah yang terjadi kepada iblis Laknatullah alaihi, ketika ia
keluar dari penghambaan dan tidak mau taat lagi kepada Allah Ta’ala, maka Allah
laknat dan usir dia dari surga hingga ia ditetapkan oleh Allah subhanahu wa
Ta’ala sebagai penghuni neraka. Sebagaimana firmankan oleh Allah subhanahu wa taala didalam Al-Quran.
وَقَالَ رَبُّكُمُ
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي
سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman,
‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina’.” (Ghafir: 60)
Kemuliaan manusia ditentukan dari
seberapa kuat ibadahnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh sebab itu
muliakanlah diri dengan senantiasa beribadah kepada Allah Ta’ala dan jauhi diri
kita dari lawan ibadah kita.
جَعَلَنَا
اللهُ وَاِيَّـاكُمْ مِنَ الْفَا ئِزِيْنَ
الأَمِنِيْنَ. وَاَدْخَلَنَـا وَاِيَّـاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَـادِهِ
الصَّـالِحِـيْنَ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَاَرْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُا
الرَّاحِمِيْنَ.
Parlay Bola Jalan
BalasHapusSabung Ayam Android
Jadwal Bola Hari Ini
Casino GD88
Prediksi Bola Malam Ini
Agen Resmi SBOBET
Kumpulan Prediksi