KHUTBAH JUM’AT
“RAMADHAN DI TENGAH
COVID 19
1 RAMADHAN 1441 H.
Oleh: Dr. Apdoludin, S.Pd.I., M.Pd.I
HP/WA. 0852 7090 6058
Email: apdoludinstkipmb@gmail.com
Kunjungi tulisan-tulisan
bermanfaat di http://apdoludin.blogspot.co.id/
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ،
وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ
تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّاا للهُ
وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا
آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ
خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada
kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan
menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan
diharamkan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Bulan Ramadhan, bulan maghfirah dan rahmah
telah hadir di tengah-tengah kita. Akan tetapi, pandemi Covid-19 belum juga
beranjak dan masih menakuti dan menghawatirkan kita.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Situasi Ramadhan saat ini memang berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun
sebelumnya. Kondisi perekonomian sebagian besar masyarakat pada Ramadhan tahun
ini mengalami penurunan dan terus melemah. Situasi dan kondisi memang berubah.
Tapi hati kita tidak boleh berubah. Dalam menyikapi perkembangan terkini,
sesulit apa pun keadaannya, hati tidak boleh goyah dan iman tidak boleh
melemah. Mari kita terus mengasah senjata sabar dan syukur. Inilah saatnya kita
diuji oleh Allah, apakah kita betul-betul memiliki sifat sabar dan syukur
ataukah sabar dan syukur selama ini hanya slogan di bibir saja.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Kita perlakukan Ramadhan tahun ini sebagaimana kita
memperlakukan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Kita raih ampunan, keberkahan,
rahmat Allah dan pembebasan dari api neraka. Semangat ibadah harus tetap
membaja. Api motivasi harus senantiasa menyala. Gairah kebajikan dalam diri
harus selalu dijaga. Ibadah bisa dilakukan di mana saja. Jika tidak
memungkinkan di masjid dan mushalla, maka dapat dilakukan di rumah bersama
keluarga. Pada Ramadhan tahun ini, kita tidak hanya berjuang melawan
godaan syetan dan hawa nafsu, tapi kita juga sedang berlaga di medan perang
melawan keadaan. Keadaan yang membuat banyak orang menjadi panik, takut, resah,
susah, risau, galau, khawatir, ketar-ketir, waswas, mencaci, memaki, mencerca,
tidak sabar dan tidak bersyukur. Kita tidak boleh kalah dengan keadaan. Kita
kalahkan keadaan dengan menjaga hati. Hati kita harus tetap jernih, tidak boleh
terkotori dengan limbah-limbah kepanikan dan ketakutan. Hati kita tidak boleh dilanda
kepanikan dan ketakutan, tapi harus tetap menjaga kewaspadaan. Ibadah jangan
ditinggalkan, tapi protokol kesehatan juga jangan diabaikan. Ikhtiar lahir
tetap dijalankan, tapi tawakal kepada Allah jangan sampai menjauh dari hati
kita.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Marilah kita lakukan ibadah di bulan Ramadhan dengan imanan
wahtisaban, agar kita meraih ridha Allah dan memperoleh pengampunan dosa
dari-Nya. Kita lakukan ibadah dengan iman yang kokoh dan niat semata-mata
karena Allah. Iman yang kokoh artinya beriman bahwa Allah adalah
satu-satunya Dzat yang wajib disembah, Dialah yang menciptakan segala sesuatu,
tidak membutuhkan kepada segala sesuatu, menakdirkan segala sesuatu,
menghendaki terjadinya segala sesuatu dan berbeda dengan segala sesuatu. Apa
pun yang terjadi adalah kehendak-Nya. Apa pun yang berlaku adalah takdir-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Siapa saja yang berpuasa di bulan Ramadhan karena
dilandasi oleh iman dan niat semata mengharap ridha Allah, maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu” (H.R. Bukhori dan Muslim)
Beliau juga bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Siapa saja yang menghidupkan malam-malam Ramadhan
dengan shalat-shalat sunnah (dan ibadah-ibadah yang lain) karena dilandasi oleh
iman dan niat semata mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu” (H.R. Bukhori dan Muslim)
Hadirin yang dirahmati Allah.
Marilah kita lakukan berbagai ibadah di bulan Ramadhan dengan
iman yang benar, niat yang benar dan tata cara yang benar. Kebenaran iman,
kebenaran niat dan kebenaran tata cara hanya dapat terwujud jika kita berilmu.
Oleh karena itu, jangan bosan mengkaji ilmu agama. Karena ilmu agamalah yang
akan menuntun kita untuk menapaki jalan kehidupan di dunia ini dengan selamat
dan menunjukkan kepada kita jalan untuk meraih derajat takwa.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat
dan membawa barakah bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ. يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ
مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah [2]: 183)
باَرَكَ اللهُ لِيْ
وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ
الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
Komentar
Posting Komentar