PENTINGNYA SHALAT


Khutbah Jum’at
Oleh: Apdoludin, S.Pd.I., M.Pd.I
2 Jumadil Akhir 1439 H
PENTINGNYA SHALAT
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيّاً (مريم: 59)
Maka akan datang sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan
Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan menyia-nyiakannya adalah meninggalkannya secara total, pendapat ini dikemukakan oleh Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi, Ibnu Zaid bin Aslam, as-Suddi dan dipilih oleh Ibnu Jarir. Ini pula yang didukung oleh para ulama Salaf, Khalaf dan para Imam serta pendapat yang masyhur dari Imam Ahmad dan salah satu pendapat dari Imam asy-Syafi’i,
Al-Auza’i berkata dari Musa bin Sulaiman, dari al-Qasim bin Mukhai: “Mereka menyia-nyiakan waktu shalat yang jika ia tinggalkan, niscaya ia kafir.”
الصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّيْنِ فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِيْنَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنَ (رواه البيهقي)
Sholat (lima waktu) adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya berarti ia telah menegakkan agama dan barang siapa yang meninggalkannya berati ia telah merobohkan agama. (HR.Baihaqi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21) إِلا الْمُصَلِّينَ (22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ (23)
Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir,  Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat , dan rajin mengajarkannya (QS. Al Ma'rij : 19-23)
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. مُرُوْا صِبْيَانَكُم بِالصَّلاَةِ لِسَبْعِ سِنِيْنَ وَ اضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرِ سِنِيْنَ وَ فَرّقُوْا بَيْنَهُمْ فِى اْلمَضَاجِعِ.

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari datuknya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anak kecilmu melakukan shalat pada (usia) tujuh tahun, dan pukullah mereka (bila lalai) atasnya pada (usia) sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka pada tempat-tempat tidur”. [HR. Ahmad dan Abu Dawud, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 348]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STKIP MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO SOLUSI TERBAIK UNTUK CALON GURU MASA DEPAN

KHUTBAH JUM'AT: LIMA KARAKTER ORANG BERTAQWA SEBAGAI HASIL DIDIKAN RAMADHAN