Khutbah Jum'at Bahaya Hoax bagi kehidupan manusia



Khutbah Jum’at
Oleh: Apdoludin, S.Pd.I., M.Pd.I
30 Shafar 1439

Kaum muslimin rohimani warohimakumullah
Zaman telah mendekati detik-detik terakhirnya. Bumi mulai menua. Kerusakan merajalela. Kemajuan tekhnologi tak terbendung lagi. Musuh-musuh Allah bekerja 24 jam untuk menghancurkan para kekasih-Nya. Sejuknya pagi disambut dengan panasnya api fitnah atau berita hoax di media televisi, facebook, twiter, BBM, WA dan lain sebagainya. Aib orang diumbar dan konflik dibesar-besarkan. Sebenarnya, apa fitnah itu? Darimana dia berasal? Siapa yang mencetuskan fitnah? Apa bahayanya? Perlahan kita akan membuka sedikit demi sedikit tabir fitnah sesuai dengan penjelasan Al-Qur’an.
Hoax atau berita bohong bisa juga disebut sebagai fitnah sebagai sebuah fenomena yang sedang kita dengar di era informasi saat ini, eksistensinya berdampak besar diberbagai aspek . Hoax bukanlah produk baru zaman digital, kita bisa flash back dalam sejarah manusia dimulai dari Nabi Adam AS sebagai manusia pertama yang menjalani konsekuensi berita bohong dari syaitan. Kala itu, Adam AS mendapatkan kabar bohong dari iblis sehingga harus terusir dari surga. Kabar atau informasi yang bersifat hoax tidak berhenti pada masa Nabi Adam AS saja, namun terus berlanjut hingga masa Nabi Muhammad SAW, bahkan dalam kehidupan umat Islam di akhir zaman ini sangat marak terjadi. Bak seperti virus, hoax menjadi viral dan terkenal dengan dukungan perangkat teknologi yang canggih seperti facebook, twiter, BBM, WA dan lain sebagainya sehingga tanpa sadar, banyak orang ikut menyebarkan berita tersebut, bagaikan bola salju menggelinding tanpa diketahui titik permulaannya.
Dampak dari menyebarnya informasi bohong yang ngetrend disebut hoax ternyata lebih dahsyat dari bom yang diledakkan di suatu kawasan. Jika bom tersebut di ledakkan disuatu tempat, maka yang akan punah adalah satu generasi beserta lingkungan saat itu. Namun kedahsyatan efek hoax mampu merusak bukan hanya satu generasi tetapi mampu merusak banyak generasi bahkan berabad-abad lamanya. Seperti halnya hoax yang dilakukan Abdullah bin Saba, dengan umat Islam dikalangan Syi’ah sebagai korbannya. Berabad-abad mereka membenci serta memusuhi sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu BakarAs-Shidiq, Umar Bin Khatab, dan Usman Bin Affan, bahkan Aisyah istri Nabi pun dituduh berselingkuh. (lihat Tafsir Ibnu Katsir surat An-Nur ayat 11)
Begitu dahsyatnya efek yang ditimbulkan hoax, jauh sebelumnya Rasulullah SAW memberikan pelajaran pada umatnya pentingnya mengecek kebenaran informasi yang kita terima secara individu atau yang sudah beredar di masyarakat. Rasulullah prihatin dengan kabar bohong karena hal ini akan membawa kehancuran umatnya baik dalam bentuk laten maupun yang dapat diamati secara nyata. Kasus al-Walid bin Uqbah Ibn Abi Mu’ith adalah asbabun nuzul diturunkannya ayat al-Qur’an surat alhujurat (49): 6 yang berbunyi:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman jika datang kepada kamu seorang yang fasik membawa suatu berita, maka bersungguhsungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orangorang yang menyesal” (al-Hujurat : 6)
Kaum muslimin rohimani warohimakumullah
Hoax menurut Mursalin Basyah (pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah) adalah senjata paling ampuh dalam menghancurkan umat ditiap generasi manusia. Menurutnya informasi hoax biasanya selalu masuk akal dan menyentuh sisi emosional, sehingga orang yang menerima berita tersebut tidak sadar sedang dibohongi. Bahkan menganggap dengan mudah bahwa berita tersebut adalah fakta dan harus disampaikan pada orang lain yang dianggap membutuhkan.
Dalam sejarah Islam yang lain perjalanan hoax di masa Siti Maryam ibu Nabi Isa yang dituduh berbuat keji sehingga melahirkan anak tanpa kehadiran seorang bapak. Hingga kemudian Allah mengklarifikasi tuduhan terhadap Maryam tersebut dalam sebuah wahyu yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Maryam: 28.  Di masa Nabi Musa hoax juga mewarnai perjalanannya dalam menyebarkan risalah. Fir’aun sebagai penguasa menyebarkan berita bohong bahwa Nabi Musa adalah seorang tukang tenung atau penyihir yang akan merebut kekuasaan ayah angkatnya, meskipun dia mengetahui yang dibawa Nabi Musa adalah mu’jizat bukan sihir.(QS. As-syuara: 34-35)
Nabi Muhammad SAW nabi yang agung mengalami fitnah atau hoax yang luar biasa keji; istrinya dikabarkan telah berselingkuh dengan laki-laki lain. Adalah Ummul Mukminin Aisyah RA difitnah telah melakukan perselingkuhan dengan Shafwan ibn Muaththal.
Di satu sisi Nabi Muhammad SAW sangat sayang pada Aisyah dan berpikir bahwa tak mungkin Aisyah melakukan tindakan hina tersebut. Di sisi lain, Nabi sungguh tak berdaya menghadapi fitnah yang sudah menyebar luas. Begitu pula Aisyah; ia sangat terpukul karena fitnah tersebut, apalagi kemudian sikap Nabi kepadanya menjadi berubah: tak seperti biasanya. Hanya sabar dan sabar yang bisa dilakukan oleh Aisyah. Setiap malam Aisyah menangis merasakan derita akibat fitnah tersebut.
Sampai akhirnya Allah menyelamatkan Aisyah dari fitnah itu dengan menurunkan wahyu:
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar. (QS An-Nur: ayat 11 sampai ayat 12)
Diayat yang lain Allah memerintah hambanya agar selalu waspada terhadap mereka-meraka yang memiliki kehobian menyebarkan berita hoax atau fitnah seperti iblis
وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللّهُ إِلَيْكَ
“Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah Diturunkan Allah kepadamu.” (Al-Ma’idah 49)
Rasulullah memerintahkan agar umat Islam menjauhi sikap dan perbuatan dusta, sebagaimana disebutkan di dalam hadits:
وإيَّاكم والكذب، فإنَّ الكذب يهدي إلى الفُجُور
Artinya: Jauhilah sikap dusta, karena sesungguhnya dusta itu mengarahkan kepada perbuatan dosa (riwayat al-Bukhari no 6755, riwayat Muslim no 6094)
Ciri-ciri berita hoax
1.    Begitu disebar ia dapat mengakibatkan kecemasan, permusuhan dan kebencian pada diri masyarakat yang terpapar.
2.    Ketidakjelasan sumber beritanya. Seperti dari grup sebelah.
3.    Isi pemberitaan tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu
4.    Sering bermuatan fanatisme atas nama ideologi.
5.    Isinya bertentangan dengan logika umum dan ilmu pengetahuan atau terdapat kontradiksi dengan fakta yang sudah umum diketahui.
6.    Bangunan kalimat yang mendorong pembaca untuk menyebarluaskan pesan tersebut dengan disertai ancaman.

Agar terhindar dari komunikasi yang berbasis hoax maka prinsip-prinsip komunikasi Islam mengatur diantaranya:
1.    Prinsip Ikhlas.
Prinsip ikhlas merupakan prinsip paling mendasar dalam komunikasi Islam. Suatu pesan tidak akan berdampak positif kepada komunikan jika diterima dengan hati yang tidak ikhlas. Ikhlas adalah kerja hati. Tidak ikhlas menyampaikan atau menerima pesan artinya tidak sucinya menerima atau menyampaikan suatu pesan. Dalam Islam telah ditetapkan bahwa segala perbuatan harus diniatkan untuk lillahi ta’ala. Orientasi hidup seperti ini tertuang dalam firman Allah dalam Surat al-An’am (6):162-163
2.    Prinsip Pahala dan Dosa
Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap pesan yang disampaikan mengandung konsekuensi pahala dan dosa. Lisan atau komunikasi lewat tulisan memiliki peran kunci dalam berkomunikasi, akan membawa pada kesuksesan atau kehancuran. Agar lisan tidak menjadi alat pengumpul dosa tetapi selalu memprodukutsi pahala, maka Islam membimbing manusia terutama umatnya sebagai berikut:
a)      Islam melarang berkata kotor dan kasar
b)     Memberikan motivasi agar selalu berkata yang baik
c)      Islam melarang berkata hoax atau dusta.
3.    Prinsip Kejujuran
Lisan dapat membunuh karakter seseorang, bahkan dapat merusak hubungan suami istri, kerabat, kaum bahkan dapat menumpahkan darah. Gara-gara lisan suatu kaum bisa hancur berantakan. Karena itu kejujuran dalam menyampaikan pesan adalah pinsip mendasar dalam komunikasi Islam. Diantara bentuk kejujuran dalam berkomunikasi adalah:1)Tidak memutar balikkan fakta. 2) Tidak berdusta
4.    Prinsip Kebersihan
Islam menekankan prinsip kebersihan dalam segala hal, termasuk dalam menyampaikan pesan. Pesan yang baik akan mendatangkan kenyamanan psikologis bagi yang menerimanya. Sedangkan pesanpesan yang sarkatis, jorok, adu domba, umpatan dan sebagainya akan berdampak pada keruhnya hati
5.    Prinsip Berkata Positif
Pesan positif akan berpengaruh bagi kebahagiaan seseorang dalam kondisi apapun. Seorang komunikator yang sering mengirim pesan positif kepada komunikan akan menyimpan modal yang banyak untuk
berbuat yang positif.
6.    Prinsip Dua Telinga dan Satu Mulut
Prinsip berhati-hati dalam berbicara dan banyak mendengar adalah manifestasi dari struktur fisik manusia yang diciptakan Allah dengan dua telinga dan satu mulut. Semua informasi yang ditangkap dengan dua telinga kemudian difilter oleh akal sebelum dikeluarkan oleh lisan. Orang-orang yang cerdas dalah orang-orang yang mampu memilah dan memilih informasi dan hanya mengambilnya yang terbaik dari informasi yang diterima.
7.    Prinsip Selektifitas dan Validitas
Berbicara dengan data dan informasi akurat merupakan ciri dari pribadi yang berkualitas
8.    Prinsip Pengawasan
Prinsip pengawasan muncul dari kepercayaan mukmin terhadap Allah Maha Mendengar, Melihat, Mengetahui. Selain itu apapun yang diucapkan dan diperbuat manusia akan dicatat oleh malaikat. Sehingga manusia prinsip ini akan mendorong manusia memiliki keyakinan bahwa setiap mukmin akan selalu dipantau. Orang yang merasa dipantau akan berhati-hati dalam mengeluarkan statemen.

Kaum muslimin rohimani warohimakumullah
Rasulullah berpesan kepada umatnya
 بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Segeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia.” (Hadits Shahih Riwayat Muslim No. 169)
Demikian khutbah Jumat hari ini, harapan kita semoga terjalin kehidupan yang damai dan sejahtera, Jangan ada lagi upaya penyebaran berita hoax, cek kebenaran berita sebelum disebar luaskan. Semoga kita dibimbing dan dijaga oleh Allah swt dari segala macam bentuk fitnah. Amin.
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Siapa saja yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2] : 217)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUTBAH JUM'AT: LIMA KARAKTER ORANG BERTAQWA SEBAGAI HASIL DIDIKAN RAMADHAN

STKIP MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO SOLUSI TERBAIK UNTUK CALON GURU MASA DEPAN